LAPORAN PRAKTIKUM VI
PEMBUATAN DATA PETA DENGAN ARCGIS
1. Pendahuluan
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan sistem
informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data
atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen
yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan
sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan,
menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis.”
Melalui
modul ArcCatalog dengan memilih button
(launch ArcMap).
Ada beberapa bagian dari tampilan
menu window ArcMap yaitu:
Menu Pulldown ,yaitu:
Toolbar Standard, yaitu:
Toolbar Tools ,yaitu:
Layer content menunjukkan data layer
yang digunakan, judul map project yang sedang dikerjakan serta
keterangan-keterangan penting tentang layer.
Perhatikan ada tanda
atau
pada tiap awal layer!
- Tanda
berarti off atau
mematikan layer pada display view (sekaligus layout view)
- Sedangkan tanda
berarti on feature
yang berarti memuncukan layer pada display view (sekaligus layout
view).
Perhatikan tanda pada tiap awal layer.
Tanda
berarti off feature yang
berarti mematikan layer agar tidak terpilih, sedangkan tanda
berarti on feature yang
berarti mengijinkan data kita untuk dipilih dan diedit.
View window merupakan tampilan utama peta yang terdapat pada
ArcMap.
Perhatikan ada tools
di bawah tampilan windowsnya.
Tool merupakan tombol Data
View, merupakan tampilan apa adanya data tersebut.
Tool menunjukkan tampilan
layout. Ini salah satu kelebihan ArcGIS
dibandingkan dengan
software GIS lainnya bahwa tampilan View dan Layout dapat dilakukan secara
interaktif dan otomatis
Tool untuk me-refresh
tampilan.
Tool digunakan untuk
menghentikan sementara proses penggambaran.
Ikon-ikon Penting Yang Terdapat Dalam ArcMap:
New Map File, membuat tampilan peta baru.
Open, membuka proyek yang sudah dibuat sebelumnya.
Save, menyimpan proyek yang sedang dikerjakan.
Print, perintah mencetak peta.
Cut,
untuk memindahkan feature yang sedang diedit dan terpilih.
Copy, untuk
menggandakan feature yang terpilih.
Paste, untuk mengeksekusi feature yang di cut atau copy.
B untuk menghapus
feature yang sedang diedit dan terpilih.
Undo dan Redo, untuk membatalkan aksi sebelumnya atau
mengembalikan lagi ke aksi terebut.
Add Data,
untuk memanggil layer.
Map Scale, untuk mengatur skala peta.
Editor Toolbar,
untuk menampilkan toolbar editor.
Zoom in,
gunakan dengan cara drag pada posisi yang kita ingin lihat untuk
memperjelas tampilan dalam skala yang lebih
besar.
Zoom out, menggunakan
dengan cara yang sama dengan zoom in untuk
mempelihatkan tampilan peta
dalam skala kecil.
Fix Zoom in, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada
map akan
berubah ke skala yang lebih
besar.
Fix Zoom out,
digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada map
akan berubah ke skala yang
lebih kecil.
Pan,untuk menggeser tampilan peta.
Full Extent, untuk menampilkan peta secara keseluruhan.
Go Back To Previous
Extent, perintah undo untuk
zooming. Apabila kita ingin
kembali ke tampilan zooming
sebelumnya.
Go To Next Extent,
perintah redo untuk zooming. Apabila kita ingin kembali ke
tampilan zooming
sesudahnya.
Select Feature, untuk memilih feature.
Clear Selected Feature, untuk membersihkan obyek yang terpilih .
Pointer, tools ini dinamakan select elements pada ArcGIS karena selain
untuk
digunakan untuk menunjukkan data, juga untuk memilih elemet layer.
Information, untuk
mengetahui informasi tentang suatu feature. Informasi yang
ditampilkan adalah data
yang terdapat pada atribut data.
Find a Feature, untuk mencari lokasi sebuah obyek atau bagian dari
peta.
Go To XY, untuk menuju ke suatu posisi yang ditentukan
koordinat X dan Y .
Measure, tools
ini digunakan untuk melakukan pengukuran jarak pada peta.
Hyperlink, untuk menghubungkan obyek dengan suatu file dokumen
seperti
gambar, film atau website.
ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul
daripada sistem informasi biasa. Misalnya :
- Pelayanan kesehatan contohnya dapat mengembangkan
sebentuk peta ilustrasi sehingga dapat memudahkan user untuk membuat peta
dalam suatu wilayah yang mengilustrasikan distribusi atau penyebaran
terhadap suatu penyakit, kematian bayi, dsb.
- Dalam bidang agriculture : user dapat
mengetahui bagaimana cara untuk meningkatakan suatu produksi berdasarkan
data yang ada.
- Dalam bidang marketing sehingga kita dapat
cara meningkatakan/ mengoptimalisasikan pemasaran.
- Dalam bidang Geografi : Misalnya kita dapat
mengetahui lokasi rawan yang terjadi dari bencana alam.
GIS juga dapat mengahsilkan
data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat
dan dalam.
- ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat
lisensi:
- ArcView
- ArcMap
- ArcEditor
- ArcInfo
- ArcCatalog
Dalam
bidang perencanaan wilayah dan kota, peta merupakan salah satu alat
perencanaan. Karena dengan peta
mahasiswa PWK atau alumni dapat melihatt lokasi-lokasi mana yang harus
direncanakan. Contohnya kawasan dalam perencanaan kawasan rawan bencana banjir,
peta dapat menunjkkan derah mana saja yang termasuk daerah rawan bencana
banjir, sehingga perencanaan yang disusun pun dapat tepat pada daerah tersebut.
Peta juga dapat menjadi analisis yang cukup efektif dalam proses prencanaan
contohnya analisis kepadatan penduduk. Dan cara untuk membuat peta salah
satunya adalah menguunakan aplikasi acgis yang daat menghasilkan peta yang
skalatis, mudah dibaca dan bermanfaat. Di Jurusan PWK ArcGIS juga dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan
terkait tata ruang. Sistem Informasi Geografis dalam perencanaan tata ruang
menjadi suatu solusi untuk dapat melihat aspek daerah secara utuh dan lengkap
dalam manajemen pembangunan. Dalam Sistem Informasi Geografis data spasial
seperti zona lahan dan ruas jalan pada peta-peta akan memiliki atribut data
yang berisi informasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Data spasial
tersebut juga dapat digabungkan dengan data spasial lainnya sehingga menjadi
layer-layer yang berisi data yang saling melengkapi. Penggunaan Sistem
Informasi Geografis memerlukan standar-standar teknis seperti sistem proyeksi
peta, jenis-jenis layer agar rencana tata ruang yang dihasilkan dapat terjaga
tingkat keakurasiannya dan berguna dalam memudahkan perencanaan perkotaan
maupun pengembangan lanjutannya.
2. Data
Peta administrasi kota Semarang
3. Hasil dan pembahasan
Pada peda hasil digitan penulis, terdapat 122 wilayah
yang sudah berhasil di cut polygon dengan jalan arteri primer, jalan arteri
sekunder, jalan kolektor primer, molektor sekunder,dan jalan lokal, dengan
pembagian wilayah meliputi Intasi pemerintah, pertanian,pergudangan,
perindustrian, perkebunan, taman rekreasi dan olahraga,permukiman, pendidikan,
hutan produksi tetap, tanah kosong, tegalan, stasiun, perkantoran, peribadatan,
kesehatan, tempat pemakaman umum, namun ada satu wilayah yang warnanya tidakk
seseuai atau tidak ada di itp yaitu di daerah yang ada di Gunung Pati, jadi
penulis berinisiatif untuk menamai wilayah tersebut “tidak terdefenisi”. Peta
administrasi kota Semarang yang sudah di digit mempunyai 23 lahan yang
diberikan warna yang berbeda- beda yaitu ungu untuk hutan produksi tetap, abu-
abu untuk industri, biru muda, kesehatan cokelat, olahraga dan rekreasi warna
hijau tua, pelayanan umum biru keungu-unguan, pendidikan biru keputih-putihan,
perdagangan dan jasa merah, permukiman kuning, perkebunan hijau tua dan daerah
yang tidak teridentifikasi warna hijau keputih-putihan.
Hasil digitan lahan
Hasil digitan jalan
4. Kesimpulan
Jadi, dapat disimuplkan bahwa kemunculan SIG atau aplikasi yang berhubungan
dengan SIG adalah jawaban atas keterbatasan dari hasil pembuatan peta yang di
lakukan dengan tehnik pembuatan
kartografi secara manual keterbatasan-keterbatasan pada pembuatan peta dengan
teknik kartografi manual antara lain pembuatan, penyimpanan, pemanfaatan, dan
pembaruan/modifikasi peta sesuai dengan perkembangan dan keperluan yang
dikehendaki. Oleh sebab itu para ahli berusaha mancari cara agar data yang
diperluakan untuk pemetaan mudah diperoleh sehingga peta menjadi mudah dimodofikasi sesuai dengan
kebutuhan agar dapat mempercepat dan mengefisienkan pembuatan peta.
Hasil digitasi peta digital
dapat berupa polygon, titik, atau garis. Pada perangkat operasi ArcGis 10 jika
ingin memulai digitasi digunakan polygon dengan menu create new shapfile.
Sedangkan jika kita ingin mengelompokkan suatu area dengan kondisi tertentu
dalam polygon yang telah dibuat digunakan menu cut polygon feature. Digitasi dapat dilakukan berdasarkan area atau
kondisi lain untuk mengelompokkan wilayah dalam kelompok-kelompok tertentu.
Digitasi juga dapat digunakan untuk memberikan batas pada peta sesuai dengan
kondisi tertentu ataupun sesuai dengan batas administrasi tertentu. Digitasi
akan semakin baik hasilnya apabila dilakukan pada skala besar atau menyesuaikan
dengan peta digital yang ada.
5. Daftar pustaka
Andra, Oriza
Steva. 2014. Pengenalan ArcMap dan
Pengantar ArcCatalog. Dalam
6. Pembahasan dan
Langkah-langkah
1.Pastikan komputer atau pc
terinstal aplikasi arcgis
2. Setelah itu masukkan
data yang ingin kita digit.
3. Setelah data masuk, atur
data frame properties menjadi meter.
4. Atur cordinat system
predefined-projected cordinate system- utm- WGS 1984- southern hemisphere- WGS
1984 UTM zone 49s. Untuk zona tergantung daerah yang mau kita digit. Lalu klik
ok.
5.Lakukan rektfikasi klik
add control points- klik bagian +, caranya klik tepat pada simbol + lalu geser
sedikit sampai mucul garis hijau- klik kanan- input x dan y. Lakukan hal
tersebut pad keempat simbolnya, yaitu di setiap sudut peta.
7.Aktifkan georeferencing
dan editor. Lik kanan pada bagian yag bukan bagian dari peta, lalu beri tanda
ceklis.
8.Untuk mendigit, klik
kanan pada file yang ada di catalog, lalu new- shapefile.
9.Akan muncul gambar
seperti yang dibawah. Tulis nama daerah yang ingin didigit, misalnya “kota
semarang” , karena daerah yang ingin didigit berbentuk lahan, maka pilih
polygon lalu klik edit, atur cordinate system seperti langkah pertama tadi,
klik ok maka shapefile “kota semarang” akan muncul pada catalog.
10.Mulailah mendigit kota
semarang selurunya, caranya klik shapefile “kota semarang”, pilih editor- start
editing akan muncul kotak dialog crates fetures, lalu klik kota semarang lalu
ok.
11.Ketika titik awal dan
titik akhir ketika kita mendigit bertemu, maka klik dua kali untuk mengakhiri,
lalu pilih editor- save edits- stop editing.
12.Untuk membuat gambar
peta menjadi transparan lagi ,klik table of content- kilk kanan kota semarang-
properties- display- transparant (misal 80%).
13.Untuk mendigit jalan,
maka kita harus membuat shapefile baru, isalkan “jalan arteri sekunder” bedanya dengan shapefile “kota
semarang” adalah feature typenya, untuk jalan pilih yang polyline, lalu klik
edit – selct- projected coordinat systems- utm- WGS 1984- southern hemisphere-
WGS 1984 UTM zone 49s. Untuk zona tergantung daerah yang mau kita digit. Lalu
klik ok.
14. Klik kanan “jalan
arteri sekunder” pada catalog – start editing- pilih jalan arteri sekunder- ok.
15. Lakukan hal yang sama
ketika kita mendigit jalan yang lain.
16. Untuk mendigit wilayah-
wilayah pada peta gunakan cut polygon. Buat shapefile baru lalu mulailah
mendigit.
17.Untuk melihat hasil
daerah yang sudah kita digit klik kana pada layer yang berisi hasil daerah
digitan kita- properties- display- transparant (atur menjadi 80%).
18.Beginilah hasil digitan
yang sudah selesai dan siap di buat layout .